Friday, August 15, 2014

Kereta Punya Cerita

Diposkan oleh valiant20 di 8/15/2014 11:08:00 AM
Hari ini aku akan sedikit bercerita tentang pengalaman yang baru saja terjadi beberapa minggu yang lalu. Aku bercerita tentang kejadian di kereta, tepatnya di gerbong wanita. Aku sering mendengar bahwa gerbong wanita merupakan gerbong yang paling sadis di antara semua gerbong yang ada, ini khususnya terjadi pada jam pergi dan pulang kerja. Mengherankan bukan? Kenapa bukan gerbong campuran? Yang kebanyakan diisi oleh kaum adam?
Jam pulang kerja pun datang, aku beranjak dari meja kerjaku dan menyegerakan diri untuk pulang. Aku melangkah dengan gontai menuju stasiun Gondangdia. Keadaan stasiun yang padat dan ramai sudah menjadi hal yang lumrah terjadi di sore hari, tepatnya pada kisaran waktu jam 3 sampai jam 6 sore.
Sesampai di stasiun, dengan tidak menunggu lama, kereta jurusan Bogor datang. Dengan sedikit perjuangan menghadapi dorongan yang sangat kuat dari ibu-ibu, akupun berhasil memasuki kereta tersebut. Aku heran, darimana  mereka mendapatkan kekuatan yang super itu? Dorongan yang tidak bisa dilawan sama sekali, hanya bisa pasrah mengikuti arus. Keretapun melaju, seperti biasa, aku mengisi waktu dengan membaca postingan-postingan di media sosial di hp. Tak berbeda denganku, umumnya semua orang akan sibuk dengan gadget mereka.
Sejenak, aku perhatikan disekelilingku, kereta yang sesak, aktivitas masing-masing orang, dan lain sebagainya. Ada hal yang selalu menjadi pusat perhatianku adalah populasi orang yang mendapatkan tempat duduk di kereta. Ada sebagian yang tidur, ada yang sibuk dengan gadget,  dan ada yang hanya bermenung, diantaranya, seolah enggan untuk memperhatikan apapun sekitarnya.
Tiba-tiba perhatianku tertuju pada sesosok ibu yang hamil dan menggandeng anaknya yang kecil, tengah berdiri disamping tempat duduk panjang itu. Pakaiannya lusuh dan terdapat sobekan-sobekan kecil di bajunya. Raut mukanya terlihat lelah dan murung. Aku sangat yakin dia sangat ingin duduk, tapi sepertinya ia enggan meminta tempat duduk kepada para wanita muda yang beruntung mendapatkan tempat duduk. Tatapan matanya nanar melihat kearah kursi itu. Aku merasa iba melihat ibu tersebut, tapi aku tidak berani untuk menegur wanita muda itu agar memberikan tempat pada ibu itu.
Sudah lebih dari 5 stasiun yang dilewati, tapi tetap saja tidak ada yang bergeming, tidak ada yang tergerak hatinya, mereka tetap asik dengan aktivitasnya masing-masing. Aku penasaran, sebenarnya apakah mereka tidak tahu dengan situasi ini? atau mereka menutup mata hati mereka? Sehingga tidak seorangpun yang mau merelakan tempatnya untuk seorang ibu yang lemah seperti itu?
Kereta pun berhenti di stasiun pocin, seorang wanita pun berdiri dari tempat duduknya untuk bersiap-siap keluar dari kereta. Siibu pun segera duduk, ia menangis terisak. Aku mendengar sedikit rintihannya,, sambil menangis ia berkata,”kenapa tidak ada yang memberiku tempat, apa karna aku ini tidak sederajat dengan mereka?”
Aku kasihan padanya, tapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Ini menjadi cacatan bagiku, pesan moral yang mengajarkan tenggang rasa pada orang lain tanpa melihat status sosialnya. Semoga aku tidak tergolong orang yang mata hatinya tertutup, apatis dan tidak peka lingkungan. Aamiin.

0 komentar:

Post a Comment

 

Viona's Zone Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea